Cari di blog ini

Links

Followers

14 Juli 2008

3A : Attribute - Attitude - Action !

Written by Andry Berlianto

Apa sih yang kita pikirkan sebelum kita berkendara ? Belum lagi saat kita sedang berkendara dan setelah kita berkendara. Terbilang rumit pada awalnya jika terlalu dipikirkan dan baru akan terbilang mudah saat sudah terbiasa. Judul diatas seolah menjadi pengingat bahwa berkendara bukan sebuah perkara mudah. Pengendara dihadapkan ke dalam dunia baru yang senantiasa berubah tiap detik, dari melihat ujung gang sebagai pintu keluar kita untuk masuk ke jalan raya, sapaan dan ucapan hati-hati oleh keluarga juga tetangga hingga kita terbentur kemacetan yang kadang tak habis pikir bagaimana kemacetan itu bisa terjadi.


3 faktor yang idealnya patut dimengerti dan dijalani oleh setiap pengendara adalah 3 A, masing-masing Attribute atau Perlengkapan (berkendara), Attitude atau Sikap dan Action atau Aksi saat kita berkendara. Melupakan satu dari 3 poin tadi bisa saja membuat pengendara terjebak dalam potensi bahaya baik berupa bahaya pelanggaran maupun bahaya akan kecelakaan. Sadar atau tidak pengendara sering kali mengabaikan data kecelakaan yang terkadang dirilis oleh beberapa lembaga yang peduli dengan keselamatan jalan, seperti Pihak Ditlantas Polda Metro Jaya yang secara intens mengeluarkan data-data kecelakaan yang lalu dilansir pihak TMC atau Traffic Management Center dimana selalu saja muncul data adanya 3 kali kecelakaan dalam satu hari yang selalu berujung hilangnya nyawa. Itu yang baru terdata, belum lagi data-data yang tidak dilaporkan. Contoh lain seperti Rumah Sakit mungkin setiap harinya sudah memiliki menu utama menghidangkan beragam menu korban kecelakaan di meja operasinya. Apakah kita sebagai pengguna aktif kendaraan mau secara sukarela jadi korban sia-sia atau memilih menyisakan waktu untuk lebih memikirkan pentingnya Aman Berkendara, karena itu semua demi keselamatan bersama.

Mari kita coba tilik 3 faktor di atas yang semoga dapat menempatkan kita sebagai pengendara yang mau peduli tentang keselamatan saat berkendara di jalan raya.

1. ATTRIBUTE

Attribute atau Perlengkapan menjadi ritual pertama yang harus dipenuhi sebelum kita berkendara. Lengkapi diri dengan proteksi maksimal yang diharapkan mampu mengurangi tingkat luka jika kita terlibat masuk sebagai bagian dari sebuah insiden di jalan raya.

*
HELMET, pilih helm yang benar-benar di rekomendasikan untuk sebuah keselamatan. Paling mujarab adalah memilih helm jenis penuh (Full Face) selanjutnya yaitu model setengah (Half Face) dan jangan pernah menyentuh atau memilih helm yang lebih dikenal di masyarakat sebagai helm cetok yang notabene aspek keselamatannya adalah nol besar.

*
JAKET, pilih jaket bermaterial tebal dan menyesuaikan cuaca yang ada demi menghindari efek tidak nyaman. Jaket yang baik sesungguhnya hadir pada jenis jaket yang dapat mengurangi luka akibat gesekan.

*
SARUNG TANGAN, pilih sarung tangan model penuh tertutup dan bahan tebal namun nyaman dan tinggalkan kebiasaan mengendarai motor tanpa sarung tangan. Ini lagi-lagi demi menghindari luka akibat benturan maupun gesekan.

*
CELANA, untuk kondisi berkendara di jalan raya, pemilihan celana panjang bermaterial keras model jeans atau ber materi sejenis adalah baik ketimbang memilih bahan yang amat tipis seperti celana bahan yang kerap dipakai untuk ke kantor. Jika dirasa merepotkan ada baiknya menyediakan celana pengganti disaat kita berkendara atau kita sedang bekerja di kantor.

*
SEPATU, pilih sepatu yang mengamankan bagian bawah hingga mata kaki dan ber bahan keras yang setidaknya lagi-lagi demi menghindari luka aibat gesekan.


Jika kelengkapan di atas sudah dipenuhi secara ideal barulah kita bisa merasa ’safe’ saat melakukan perjalanan. Terlepas dari apa yang sudah terpasang di badan, ada baiknya juga memperhatikan sisi kesiapan kendaraan seperti kualitas Ban, Shock breaker, Rantai, Rem, Lampu hingga Pelumas sekalipun.

Bicara pelumas, SHELL hadir sebagai salah satu penyedia pelumas dengan keunggulan standar internasional. Hadir dengan teknologi DPA (Dynamic Performance Additive) yang dapat dipercaya mengatur oksidasi di dalam bak mesin yang efeknya dapat membuat kendaraan tetap fit dikendarai. Jika kendaraan tetap fit dan senantiasa melakukan pemeriksaan kondisi mesin secara rutin sudah tentu akan dibarengi oleh tingkat kenyamanan yang dirasakan pengendara, tentunya ini menjadi sebuah satu kesatuan kenyamanan dimana kendaraan pun sudah siap secara teknis sementara pengendara sudah siap oleh atribut yang terpakai.

2. ATTITUDE

Bicara Aman Berkendara tentu tak akan lepas dari yang namanya ATTITUDE atau SIKAP. Poin ini bisa senantiasa ditunjukkan saat kita berkendara di jalan raya yang harapannya jika kita ber-’tingkah’ baik maka perilaku tersebut bisa menjadi contoh bagi pengendara lain.

Fakta di jalan memang masih jauh dari kondisi ideal dimana sering terjadi perebutan hak badan jalan, pelanggaran rambu-rambu lalu lintas, di abaikannya perintah-perintah petugas hingga mempertunjukkan sikap berbahaya saat berkendara seperti perilaku zig-zag, pemakaian kelengkapan berkendara yang tidak pada tempatnya hingga penolakan pemakaian atribut perlengkapan standar berkendara. Perilaku ’nyeleneh’ itulah penyebab dasar seringnya terjadi insiden baik dalam skala besar maupun kecil.

SHELL bukannya tidak tanggap seperti yang beberapa waktu lalu ditunjukkan di dalam berbagai ’gathering’ yang banyak melibatkan para pengendara roda dua dimana sisipan-sisipan pesan keselamatan selalu digaungkan demi tercapainya kondisi ideal saat berkendara.

Membludaknya populasi kendaraan roda dua memaksa berbagai instansi menjalankan triknya sendiri-sendiri dalam usahanya menyentuh sisi kesadaran pengendara untuk berperilaku aman dan nyaman baik bagi diri sendiri maupun pengendara lain. Kita yang di posisikan sebagai pengguna jalan raya senantiasa wajib mendukung penuh sebuah kampanye ber nuansa Safety Riding demi mengejar situasi ideal saat berkendara yang harapannya dapat memperkecil tingkat kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua yang ironisnya hingga kini jalan raya masih saja gemar mengumbar fakta dimana jalan raya rutin mengambil korban setiap harinya baik berakhir luka ringan, luka berat hingga tewas sia-sia.

3. ACTION

Disinilah ACTION itu akan bergerak. Jika ATTRIBUTE sudah mendukung dan ATTITUDE yang berkaitan dengan sopan santun dalam berkendara sudah terpenuhi maka waktunya lah untuk mewujudkan dalam bentuk sebuah aksi (ACTION). Atribut standar lengkap akan sia-sia tanpa Sikap yang tak jauh dari pengabaian sopan santun, begitu juga sebaliknya. Aksi akan menjadi pelengkap dalam mewujudkan sebuah arti keselamatan dimana kita bisa menjadi pihak yang selamat saat pulang dan pergi dari dan ke sebuah tujuan. Keluarga tetap menanti dan jangan sampai ktai hadir ditengah keluarga hanya berupa sebuah berita kecelakaan saja.

Tentunya AKSI ini pun harus dibarengi dengan ketegasan para petugas yang berada di lapangan untuk senantiasa menjunjung tinggi penegakkan hukum jalan raya. Sikap setengah-setengah dari para penegak hukum hanyalah akan menjadi makanan basi yang akan di ’lepeh’ setelah dirasakan. ACTION atau aksi haruslah dilakukan oleh setiap pengendara yang sudah sadar tentang pentingnya manajemen resiko saat berkendara.

Kini dituntut kesiapan dan intensitas pihak-pihak terkait baik dari sisi Kepolisian, ATPM, produsen alat-alat keselamatan berkendara hingga produksi pelumas macam SHELL untuk menggelar berbagai konsep yang mengutamakan penyebaran virus Aman Berkendara demi terciptanya kondisi ideal dan jauh dari data-data miring tentang fenomena kecelakaan.

Pengendara atau pemilik kendaraan bermotor pun sudah seharusnya mau mengambil waktu untuk mempelajari berbagai informasi dan pengetahuan tentang perilaku berkendara yang baik. Membuat SIM pun idealnya harus lebih rapi demi menekan pelaku-pelaku miring yang senantiasa akan bertindak gegabah saat berkendara, inilah poin yang harus dicermati Kepolisian sebagai penyaring utama para pengguna kendaraan.

Jika ATTRIBUTE sudah terpenuhi dan ATTITUDE sudah nyaman menjadi bagian dari diri sendiri maka ACTION lah yang akan menjadi penentu utama saat kita dapat selamat atau tidak di belantara jalan raya. Wujudkan 3 A dan SADAR AMAN BERKENDARA UNTUK KESELAMATAN BERSAMA.

sumber : jalanraya.net

Komentar :

ada 0 komentar ke “3A : Attribute - Attitude - Action !”

komentar

Advertisers

adsense



 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga LP * modified by eka DOT