Cari di blog ini

Links

Followers

08 Mei 2008

Pelumas Sintetik vs Pelumas Mineral

Pelumas seperti apa yang sebenarnya Anda butuhkan, sintetik atau cukup mineral?

Cukup banyak pemilik kendaraan yang bingung untuk memilih apakah harus menggunakan pelumas sintetik, atau cukup pelumas mineral saja. Di satu sisi mereka ingin memberi proteksi atau perlindungan pada kendaraannya dan di sisi lain harga pelumas yang murni sintetik pastinya mahal. Kualitas pelumas yang seratus persen sintetik (murni sintetik atau biasa disebut juga fully synthetic memang tidak diragukan lagi. Namur harga pelumas ini sangatlah mahal sebab pelumas sintetik umumnya produk impor. Jika yang Anda perlukan sebenarnya cukup pelumas mineral, mengapa harus memakai sintetik?


Pelumas sintetik dan pelumas mineral dibedakan karena bahan dasar pembuatannya. Pelumas mineral dibuat dari bahan dasar (base oil) yang berasal dari minyak mentah (crude oil), dengan tambahan aditif sekitar 10-20%. Sedangkan pelumas sintetik dibuat dari unsur-unsur kimia sintetik, baik bahan dasarnya maupun aditifnya. Bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai pengganti minyak mentah adalah polyalphaolefins, ester berbasa dua, ester organofosfat, ester silikat, glikol polialkilena, silikon atau fluor hidrokarbon. Karena mengandalkan bahan sintetik dan proses pembuatannya pun cukup rumit, maka harga pelumas sintetik menjadi jauh lebih mahal dari pelumas mineral. Karena itu jika ada pelumas sintetik dijual dengan harga yang sama atau tidak jauh berbeda dengan harga pelumas mineral, maka pelumas sintetik itu wajib diwaspadai.
Pelumas mineral dan pelumas sintetik masing-masing punya kelebihan. Pelumas mineral selain unggul dari segi harga karena lebih murah, untuk kondisi pemakaian normal keandalannya telah teruji. Dalam kondisi mengemudi yang normal, pelumas mineral juga mampu memenuhi semua unsur perlindungan yang diperlukan mesin, asal yang digunakan sesuai dengan spesifikasi mesin tersebut. Sementara oli sintetik mempunyai daya tahan lebih tinggi saat mesin dioperasikan dalam kondisi kerja yang berat.

Meski pelumas sintetik telah dikenal selama kurang lebih 40 tahun, akhir-akhir ini keberadaanya lebih terlihat. Produsen pelumas besar gencar memperkenalkan pelumas sintetik dalam jajaran produknya. Menyadari bahwa pelumas sintetik jauh lebih mahal daripada pelumas mineral, sebaiknya Anda harus yakin benar bahwa kendaraan Anda memang benar-benar membutuhkan pelumas sintetik agar uang yang dikeluarkan tidak sia-sia untuk sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan.

Kegiatan pengembangan pelumas sintetik pada awalnya didorong oleh kebutuhan pelumas khusus dari pihak militer selama dan sesudah Perang Dunia II. Pelumas mesin dan pelumas transmisi yang membeku di medan pertempuran adalah salah satu penyebab utama mengapa tank-tank Jerman tidak dapat menembus pintu gerbang Leningrad (Rusia) dalam Perang Dunia II yang berlangsung dalam cuaca yang sangat dingin di tahun 1941. Di bagian dunia lainnya terjadi perenceran pelumas yang diakibatkan oleh keadaan mesin yang sangat panas, temperatur di daerah gurun pasir yang luar biasa panas serta medan operasi yang sulit (berpasir), membuat pasukan tank Jerman di bawah komando Jendral Rommel tidak dapat berbuat apa-apa. Dari sinilah muncul berbagai penelitian dan pengembangan secara komersial yang pada akhirnya berhasil memperkenalkan jenis pelumas sintetik pada dunia luar. Pengalaman di atas memang dramatis, yang mungkin tidak bisa kita mengerti secara sederhana. Namun dari contoh di atas dapat dikatakan : pelumas sintetik diperlukan ketika mengendarai kendaraan bermotor dalam cuaca yang sangat panas dan dalam jarak tempuh yang sangat jauh, khususnya sewaktu menarik beban yang berat. Misalnya di daerah gurun pasir atau negara-negara Arab di mana temperatur sangat tinggi, dapat memaksa mesin untuk bekerja lebih keras. Pelumas sintetik dapat secara efektif menanggulangi kerusakan yang diakibatkan oleh meningginya temperatur mesin pada daerah gurun tersebut.

Pelumas sintetik juga diperlukan di daerah yang beriklim sangat dingin seperti di Amerika Utara. Dalam kondisi cuaca yang sangat dingin, oli mineral umumnya membeku. Pelumas sintetik memiliki kestabilan cair yang alami, yang memberikan aliran pelumas yang lebih baik di dalam mesin meski temperatur sangat rendah. Bicara soal kekentalan, pelumas sintetik memang mempunyai kelebihan dibanding oli mineral. Pelumas sintetik umumnya memiliki rentang kekentalan yang sangat luas / besar sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap berbagai perubahan temperatur. Bahkan ada oli sintetik yang tingkat kekentalannya sangat ekstrim, misalnya SAE 10W-60 atau 5W-50. Pelumas dengan kekentalan seperti ini bisa dibilang “dingin tidak beku, panas tidak encer”.

Di daerah tropis seperti di Indonesia yang tidak mengenal musim panas dan dingin - dalam kondisi mengemudi normal, seluruh kebutuhan pelumas sebenarnya dapat dipenuhi oleh pelumas mineral. Apalagi pelumas mineralpun kini dibuat dalam tingkat kekentalan ganda yang memungkinkannya beradaptasi terhadap perubahan temperatur. Yang penting Anda memakai pelumas yang sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pembuat mesin, Anda tidak perlu meragukan kemampuan pelumas mineral. Seluruh fungsi pelumasan seperti untuk mengatasi gesekan, mendinginkan mesin, membersihkan mesin dari segala kotoran dan untuk pembentukan seal untuk memaksimumkan kompresi dan mempertahankan tekanan, semuanya dapat dipenuhi oleh pelumas mineral. Karena itu pemakaian pelumas sintetik dalam kondisi mengemudi yang normal adalah pemborosan biaya.

Pelumas sintetik bisa Anda gunakan jika kendaraan Anda dioperasikan dalam kondisi kerja yang berat, mobil balap yang terus menerus dipacu pada rpm tinggi, atau pada kondisi “stop and go”, atau kalau memang itu direkomendasikan oleh pembuat mesin. Apabila Anda cenderung kurang merawat mobil atau seringkali melewati batas ganti oli, pelumas sintetik boleh digunakan. Tetapi jangan lupa untuk tetap mengganti oli filter, sebab filter akan selalu menjadi kotor baik Anda menggunakan pelumas sintetik atau mineral.

Dewasa ini ada banyak pelumas sintetik yang beredar di pasar. Jika Anda harus menggunakan pelumas sintetik sebaiknya pilihlah pelumas yang 100% sintetik, bukan semi sintetik atau synthetic base, agar Anda benar-benar mendapatkan tambahan performa bagi uang yang telah Anda keluarkan.

sumber :www.pennzoil-indonesia.com

Komentar :

ada 0 komentar ke “Pelumas Sintetik vs Pelumas Mineral”

komentar

Advertisers

adsense



 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga LP * modified by eka DOT