Cari di blog ini

Links

Followers

08 Mei 2008

Tips Pemilihan Radiator Coolant

Pada saat mesin kendaraan hidup dan bekerja, suhu normalnya mencapai 75 – 900C. Bila suhunya terlalu tinggi, mesin akan mengalami overheating dan tidak bisa bekerja normal. Hal ini tentu saja akan berpengaruh juga pada komponen-komponen lainnya. Di sinilah peranan radiator sebagai sistem penjaga suhu mesin agar mesin tetap bekerja optimal dan awet.

Faktor penting dalam radiator adalah cairan pengisinya. Fungsinya sebagai penyerap panas mesin membuat kita harus pintar dengan tidak asal tuang cairan pada tabung radiator. Pemilihan cairan radiator yang tidak tepat dapat menimbulkan kerak, korosi, dan kotoran pada radiator. Hal ini dapat menyumbat bagian-bagian radiator yang menjadikan sirkulasi cairan tidak berjalan lancar. Padahal kelancaran sirkulasi air pengisi radiator sangat berpengaruh pada sistem kerja radiator saat mesin dalam keadaan bekerja.


Dibantu Pardi, Ahli Radiator dari 'Sudiono Bengkel Radiator Rapih' di Fatmawati, kami mencoba menjelaskan cairan pengisi radiator yang tepat untuk kendaraan Anda, agar mesin dapat bekerja maksimal dengan waktu yang lama.

1. Saat ini cairan yang terbaik untuk mengisi radiator mobil memang coolant. Namun harus diingat, pilihlah coolant yang bermerek yang bisa didapatkan di bengkel resmi. Coolant memiliki kelebihan dibanding air biasa yakni sedikit mengandung mineral dan mempunyai formula anti karat untuk melapisi mesin, namun fungsinya tidak mendinginkan mesin. Radiator tidak membutuhkan mineral seperti halnya manusia. Jadi carilah coolant yang kandungan mineralnya nol dan lebih kental agar lebih maksimal membuang panas mesin.
2. Air ledeng mempunyai kandungan mineral cukup banyak. Hal ini menjadikan karat dan endapan kotor bisa membuat penyumbatan sehingga sirkulasi tidak lancar dan mesin cepat panas. Sebenarnya terdapat air yang bagus yakni aquades (air penambahan accu atau sering disebut air suling). Jenis ini memiliki sedikit mineral, namun kelemahannya tidak memiliki formula anti karat.
3. Untuk sementara ini tidak terdapat efek samping penggunaan coolant, hanya saja perlu diperhatikan setiap enam bulan sekali harus dilakukan pengurasan air radiator. Pasalnya, bila dibiarkan terlalu lama akan terjadi endapan karena coolant mengandung minyak. Kadang pemilik mobil lupa dan inilah yang membuat mesin cepat panas karena sirkulasinya tidak lancar.
4. Bila dirawat secara rutin, coolant turut memberi kontribusi memperpanjang usia mesin. Sebaliknya jika terjadi overheat karena sirkulasi tersumbat, akan menyebabkan cepat turun mesin.
5. Sebelum memberi minum radiator sebaiknya radiator dikuras terlebih dahulu. Caranya bisa dilakukan sendiri dengan melepas slang bagian atas yakni slang yang berasal dari mesin menuju radiator. Kemudian, kucurkan air dari kran secara terus menerus pada lubang masuk radiator dengan mesin dalam kondisi hidup. Proses selesai bila air yang keluar dari slang atas terlihat bersih. Hal ini bertujuan agar endapan yang terdapat pada radiator maupun mesin terbuang.
6. Selanjutnya rapatkan kembali slang atasnya lalu tuangkan coolant. Harus diingat pada saat pengisian tidak boleh kurang dari batas minimum tabung reservoir ataupun melebihi batas maksimum. Ruang antara batas maksimum dengan bagian atas tabung bertujuan untuk kelancaran sirkulasi udara dan tekanan dari tabung menuju radiator.
7. Bila coolant berkurang karena terjadinya penguapan, bisa langsung menambahkan coolant pada radiator. Namun jika tidak memiliki cadangan coolant, diperbolehkan menggunakan aquades.

sumber : www.pennzoil-indonesia.com

Komentar :

ada 0 komentar ke “Tips Pemilihan Radiator Coolant”

komentar

Advertisers

adsense



 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga LP * modified by eka DOT